gilabalap.com – Pembalap dari tim Pertamax Racing GRT, Romy Tahrizi akhirnya harus puas dengan gelar juara ke-3 di kelas ETCC Euro 2000 Master tahun 2016. Secara pribadi hasil tersebut sedikit melenceng dari target awal karena sejak awal musim ia mengincar gelar juara umum.
Namun, jika dievaluasi lebih jauh, Romy pun mengaku tetap puas dan bangga dengan hasil kerja kerasnya bersama tim. Pasalnya, dari 6 race yang digelar sepanjang tahun, ia sering mengalami kendala dan bahkan sempat 3 kali gagal finish di Euro 2000 Master.
Paling anyar Romy kembali gagal finish di seri 6 atau putaran final yang berlangsung Minggu (13/11) kemarin di Sirkuit Sentul, Bogor. Pembalap yang juga berprofesi sebagai advokat ini harus menelan pil pahit pada lap terakhir dimana ia sedang memimpin lomba tiba-tiba gearbox mobilnya bermasalah dan harus out dari lintasan.
“Untuk Euro 2000 Master seri 6 kali ini cukup mengecewakan karena mobil saya ada kendala jelang lap 12. Padahal saya sedang memimpin dan ke-3 di overall namun apa daya gearbox rusak dan harus out,” ujar Romy kepada redaksi gilabalap.com.
“Untuk tahun ini khususnya di Euro 2000 master saya meraih juara ketiga overall. Sedikit missed dari target juara umum. Tapi buat saya pencapaian ini cukup baik karena saya 3 kali gagal finish dari 6 race,” ungkapnya.
Meski gagal di Euro 2000 Master, Romy Tahrizi juga turun di kelas lain yakni Peugeot Cup STC 2100. Kali ini ia berhasil membalas kegagalan di ETCC dengan meraih podium pertama.
“Untuk STC 2100 saya juara di Peugeot Cup dan ini cukup memuaskan walaupun lap times ada penurunann waktu karena ganti gearbox. Tapi saya tetap senang karena memperoleh peringkat pertama di Peugeot Cup,” tutupnya.
Aksi overtake Romy Tahrizi (kiri) di seri 6 ETCC Euro 2000 Master