

gilabalap.com – Pembalap andalan dari Gilabalap Racing Team Muhammad Ichsan akhirnya membuktikan mental juara sejati saat menutup seri 6 atau putaran final Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2016 yang berlangsung Minggu (13/11) akhir pekan kemarin di Sirkuit Sentul.
Ichan, sapaan akrab M Ichsan memang gagal mempertahankan gelar juara umum kelas Super Touring yang sejak dua tahun terakhir selalu menjadi miliknya. Namun, apapun dapat terjadi di balapan dan tahun ini jelas menjadi tahun yang berat bagi Ichan dan tim Gilabalap Racing.
Beragam kendala teknis kerap menjadi momok yang membuat Ichan beberapa kali gagal finish sehingga kehilangan poin. Meski demikian, mental sang pemenang pada akhirnya membuat Ichan mampu menutup musim 2016 dengan pencapaian yang tidak terlalu mengecewakan yakni gelar runner up.
Sejak seri 5, Ichan memang sudah melepaskan peluang meraih juara umum karena insiden yang membuatnya keluar lintasan dan gagal finish. Dalam rentang waktu yang singkat, Ichan bersama tim mau tidak mau harus bekerja ekstra keras untuk merecover kondisi mobil agar tetap mampu kembali di seri pamungkas ISSOM 2016.
Yap, hadir dengan kondisi apa adanya Ichan pun tak mau ambil pusing. Justru ia memutuskan menantang dirinya untuk sejauh mana bisa bersaing dengan keterbatasan performa mobil.
Kendala pada gearbox membuat Ichan sulit menusuk ke depan, tapi tetap saja menjadi tontonan menarik karena terjadi pertarungan sengit antara Ichan dengan pembalap ABM Motorsport Silas untuk perebutan posisi ke-3 overall.
“Balapan di seri terakhir ini berjalan sangat berat, khususnya di lap-lap terakhir performa mobil terus menurun. Tapi saya mencoba tetap tenang dan berusaha mempertahankan posisi agar tidak mudah disalip lawan,” kata Ichan.
“Di lap terakhir pada saat mempertahankan posisi 3 overall saya ditabrak Dodi di tikungan terakhir dan terjadi pertarungan power mobil menuju garis finish,” lanjutnya.
Namun secara keseluruhan, pembalap yang berjuluk “Macan Sentul” ini mampu menyelesaikan race di posisi ke-2 di kelasnya sekaligus mengamankan gelar runner up STC 2100 musim 2016.
“Memang kita gagal mempertahankan gelar juara, tapi kembali lagi hasil ini adalah hasil terbaik yang bisa saya raih tahun ini dengan effort dan kerja tim yang luar biasa. Saya pikir gelar runner up tetaplah sebuah prestasi yang membanggakan apalagi jika melihat spek mobil kompetitor yang begitu mumpuni. Saya tetap berterima kasih kepada tim, sponsor dan mekanik yang telah berjuang demi gelar runner up ini. Saatnya kita bersiap untuk tahun depan dan target kita tentunya ingin kembali meraih juara umum,” papar Ichan.