

gilabalap.com – Mantan pembalap F1 yang pernah memperkuat Red Bull Racing, Mark Webber menilai aturan penalti di F1 cenderung tidak fair dan sangat merugikan pembalap.
Menurut Webber, cara race director memberikan sangsi penalti justru menghilangkan kesukaan banyak orang terhadap F1. Webber memberi contoh sangsi Fernando Alonso yang harus turun 40 grid akibat penggantian komponen mesin. Hal ini membuat Alonso akan terus-terusan kesulitan karena harus start dari grid paling belakang.
“Contohnya jika mekanik salah memasang piringan rem lalu si pebalap start belakang. Kebanyakan orang tidak menonton kualifikasi, mereka menyalakan tv saat race dan akan terkejut dan berkata; kenapa pebalap favorit saya start di belakang. Jadi F1 kehilangan penonton karena ini,” ujar Webber.
Ia menambahkan bahwa sangsi seperti yang memberi rasa jenuh dan membuat frustasi pembalap apalagi jika mobilnya kurang kompetitif. Pembalap yang tahu performa mobilnya yang kurang kompetitif akan kehilangan motivasi karena ia harus start dari belakang.
“Untuk hukuman pengurangan poin konstruktor, terserah, tapi anda harus mencari cara agar anda tidak merugikan pembalap,” ungkap Webber.
sumber: autosport