

gilabalap.com – Putaran ketiga FIA Karting European Championship 2025 kelas OK Junior yang digelar di Sirkuit Leopard, Viterbo, Italia pada 5-8 Juni lalu menjadi saksi langkah besar pembalap muda Indonesia, Oliver Rito Sini, yang sukses menembus sesi final untuk pertama kalinya di musim debutnya.
Oliver saat ini tergabung bersama tim legendaris asal Italia, Tony Kart, salah satu tim pabrikan paling bergengsi di dunia karting. Tampil bersama Tony Kart menjadi tantangan sekaligus kehormatan tersendiri bagi Oliver, yang harus beradaptasi cepat di tengah tekanan tinggi.
Sirkuit Leopard sendiri memiliki panjang 1.294 meter dengan lebar 9–10 meter dan total 16 tikungan teknikal. Ajang kali ini diikuti oleh 86 pembalap dari berbagai negara, namun hanya 36 pembalap terbaik yang berhak tampil di final. Salah satunya adalah Oliver Rito Sini.
Tampil Konsisten di Kualifikasi Heat
Oliver tergabung di Grup F saat babak kualifikasi heat. Di sesi pertama (Grup E-F), ia finish di posisi 6 dan mengantongi 34 poin. Sesi kedua (Grup C-F), Oliver finish ke-8 dan meraih 30 poin. Di sesi ketiga (Grup B-F), performa meningkat, Oliver finish ke-5 dan mengamankan 36 poin.
Puncaknya terjadi di sesi keempat (Grup D-F), Oliver tampil luar biasa dan berhasil menyentuh garis finish pertama—kemenangan heat pertamanya—dengan tambahan 50 poin. Di heat terakhir (Grup A-F), Oliver kembali tampil solid dengan finish ke-4 dan meraih 38 poin.
Total poin yang dikumpulkan dari seluruh sesi heat adalah 188 poin, cukup untuk menempatkan Oliver di posisi 10 besar klasemen OK Junior dan melaju ke babak Super Heat.
Super Heat: Start Posisi 5, Finish Posisi 4
Pada sesi Super Heat, Oliver tampil di Grup B dan memulai balapan dari posisi ke-5. Di lap kedua, ia berhasil menyalip pembalap asal Inggris dan naik ke posisi ke-4 dari total 36 starter. Hasil ini memberi tambahan 60 poin, menjadikan total akumulasi poin Oliver menjadi 254, yang menempatkannya di posisi ke-9 secara keseluruhan dan resmi lolos ke Final!
Final: Awal Menjanjikan, Akhir Kurang Beruntung
Start dari grid ke-9 di sesi final, Oliver langsung terlibat dalam persaingan ketat sejak lampu hijau menyala. Di tengah sengitnya duel, beberapa insiden tak terelakkan dan beberapa pembalap terpaksa out. Oliver sempat turun ke posisi ke-16 di lap kedua, lalu perlahan memperbaiki posisi ke-15 di lap ketiga.
Memasuki lap keempat, insiden antara posisi pertama dan kedua, Turner Brown (Amerika) dan Illie Crisan (Kanada) membuka celah bagi Oliver naik ke P13. Namun sayang, di lap ketujuh, insiden dengan pembalap Turki, Iskender Zulfikari, membuat Oliver gagal melanjutkan balapan.
Secara total, enam pembalap gagal menyelesaikan lomba di kelas OK Junior—bukti betapa kompetitif dan kerasnya pertarungan di lintasan.
Debut Meyakinkan di Kelas OK Junior
Musim debut Oliver di kelas junior menjadi ajang pembelajaran yang penuh tantangan. Adaptasi terhadap karakter tim yang berdisiplin tinggi—cenderung semi-militer—menuntutnya untuk lebih mandiri, baik di dalam maupun luar lintasan.
Di bawah bimbingan Marco Ardigo, mantan juara dunia gokart tiga kali, Oliver didorong untuk memahami sendiri aspek-aspek penting balap seperti race craft, analisis data, dan manajemen ban. Pendekatan ini bukan tanpa tantangan, terutama bagi Oliver yang pada awal musim belum menunjukkan performa memuaskan.
Namun, kejutan terjadi di balapan Round 3 kemarin. Oliver tampil gemilang dan bahkan berhasil memenangkan salah satu heat, sebuah pencapaian yang menunjukkan progres signifikan. Sayangnya, di partai final, keputusan agresif yang dianggap “unnecessary move” justru membuatnya keluar dari balapan.
Meski harus menutup musim dengan catatan kurang ideal, performa Oliver di akhir musim menjadi sinyal positif akan potensi besar yang ia miliki untuk masa depan.
Rito Sini, ayah sekaligus pendukung utama Oliver, mengungkapkan rasa bangganya:
“Menurut saya pencapaian Olie sudah sangat luar biasa. Bisa masuk final dan finish di top ten dari total 95 pembalap adalah prestasi besar, apalagi ini tahun pertamanya di kelas OK Junior. Insya Allah ke depan Olie akan bersaing di papan atas. Kita lihat saja nanti di balap berikutnya yang akan digelar di Denmark (Rodby) akhir Juli nanti. Well… another class, another different ball game. Dai Oli, Dai!”