gilabalap.com – Musim kompetisi baru sudah dimulai, cabang gokart yang merupakan basic dari balapan roda empat lebih dulu menjadi pembuka di awal tahun 2019. Putaran pertama Kejuaraan Nasional Gokart bergulir akhir pekan ini Minggu (27/1) di Sentul karting Circuit.
Namun ada yang fakta yang menarik. Kelas junior yang biasanya menjadi salah satu kelas populer tahun ini justru mengalami krisis alias minim peserta.
Tahun 2019, kelas junior hanya diramaikan oleh enam starter. Krisis di kelas junior ini juga dibenarkan oleh pihak penyelenggara kejurnas gokart.
“Junior pesertanya tahun ini memang sedikit. Tapi memang hampir di seluruh negara emang lagi krisis pembalap kategori junior,” jelas Ade Satyaningtyas selaku penyelenggara.
Kategori junior biasanya diisi oleh peserta-peserta belia di rentang umur 12-16 tahun. Hanya saja untuk kategori ini terlalu banyak toleransi atau faktor yang menjadi penyebab terjadinya pergeseran kelas, baik ke bawah (kategori Mini) maupun ke atas (kategori senior).
“Karena regulasi CIK aturan usia junior tumpang tindih sama mini dan senior. Juga postur badan anak-anak tersebut. Contoh anak usia 12 tahun masih baru mulai tapi badannya kecil dan karena umur di Mini itu 9-13 jadi dia milih untuk ikut mini dulu. Terus misalnya anak usia 14 tahun tapi dia posturnya tinggi atau over weight, nah dia bisa masuk kategori senior karena di senior itu 14 tahun ke atas,” beber Dony Sarwono selaku Ketua Komisi Karting Indonesia.
Lalu apa yang harus dilakukan promotor kejurnas agar kategori junior ini kembali ramai? “Memang karena sikon, dan ini tantangan bagi kami. Nah PR kita adalah bagaimana caranya membawa pembalap-pembalap baru sebanyak-banyaknya,” tutup Ade.