

gilabalap.com – Dokter Fadli Ananda menjadi satu dari sekian banyak pembalap yang cukup dirugikan akibat padamnya listrik di Sirkuit Sentul, Bogor saat berlangsungnya putaran ke-3 Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2019, Minggu (4/8).
Fadli Ananda tampil di dua kelas berbeda yakni HJSC (OMR Jazz) dan ITCR 1500 yang menjadi incaran utamanya karena di kelas ini Fadli punya kans yang jauh lebih baik.
Pemadaman listrik serentak di Minggu siang membuat Stewards, COC dan pihak Sentul memutuskan untuk menghentikan race. Imbasnya, sebanyak 6 balapan tersisa harus gagal start antara lain ITCR Max, STCR 2, ITCR 1500, ETCC 3000, Retro Race, dan Old Skool. Hasil race untuk enam kelas tersebut diambil berdasarkan posisi QTT (kualifikasi).
Baca juga: Balapan ISSOM Seri 3 Dihentikan, Ini Penjelasan Manajemen Sentul
Memasuki seri 3, Fadli sebenarnya berstatus sebagai pimpinan klasemen ITCR 1500 kategori Promotion. Hanya saja, di sesi QTT ia hanya menempati posisi ke-4.
Pria yang berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan di RSIA Ananda Makassar ini berambisi untuk tampil all out di sesi race demi mengamankan poin klasemen. Namun keputusan penyelenggara untuk menghentikan lomba membuatnya harus pasrah kehilangan poin.
“Di seri ini QTT saya di P4, untuk ITCR 1500 kita masih pimpinan klasemen di promotion, target saya minimal bisa 3 besar (podium), tapi karena keputusan race distop, dan balapan diambil dari hasil qtt jadinya di posisi ke-4. Ya mau gimana lagi. secara pribadi kerugian banget,” kata Fadli Ananda saat ditemui di Sirkuit Sentul, Minggu (4/8).
“Klasemen saya belum cek lagi, kemungkinan turun sih. Intinya di seri ini saya kehilangan poin, poin yang sangat penting,” tegasnya.
Lebih lanjut, meski merasa dirugikan akibat gagal start, dokter Fadli tidak mau terlalu “nyiyir”. Ia berharap kedepannya manajemen Sentul bisa mengantisipasi dengan sumber listrik alternatif agar balapan tetap bisa berjalan meski listrik padam.
“Semoga ke depan lebih prepare aja. Karena sayang juga jauh-jauh dari Makassar tapi nggak balap. Nggak masalah listrik mati di paddock yang penting pencatat waktu di tower tetap nyala dan balapan tetap bisa jalan. Itu aja sih,” lanjut Fadli.
Sementara itu, di balapan HJSC yang berlangsung Minggu pagi, Fadli Ananda mengakhiri balapan di posisi keenam. “Sama dengan ITCR, di HJSC saya juga start ke-4. Mobil udah oke, cuma pas balapan ada sedikit miskomunikasi sama mekanik, mobil kurang stabil, menyebabkan di R1 selalu kehilangan momen. Dan akhirnya mundur jadi posisi 6. Problem di suspensi, suspensi terlalu keras,” tutupnya.