gilabalap.com – Berawal dari kegemarannya memacu kecepatan di jalan raya, Chandra Kurniawan akhirnya memutuskan tampil di balapan resmi. Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2020 round 1 akhir pekan kemarin menjadi debutnya di kancah balapan sirkuit.
Tidak tanggung-tanggung, pengusaha muda ini langsung meraup dua podium pada dua kelas berbeda yang ia ikuti. Chandra meraih Podium Juara 3 pada Sentul Brio Race Kelas Rookie, dan Podium Juara 4 pada ITCR 1200 kelas Promotion dengan mengandalkan Honda Brio andalan yang diberi nama Pikachu Project.
“Walaupun pada race kemarin persiapan saya belum maksimal, tapi karena ini memang adalah hobi, dan saya menjalaninya dengan fun, akhirnya berhasil mendapatkan podium,” ujar pria yang akrab disapa Charock.
Minimnya persiapan sama sekali tidak menjadi kendala bagi Chandra. Bahkan awalnya ia sama sekali tidak berencana untuk tampil di ISSOM. Namun ia memutuskan ikut karena mendadak dibuatkan Kartu Izin Start (KIS) dan didaftarkan oleh seorang rekan.
“Hal tersebut yang membuat saya sangat gugup menjelang balapan, karena betul betul sangat kurang persiapan, baik dari segi mobil, fisik, maupun mental saya, belum lagi masih ada rasa trauma karena sebelumnya sempat mengalami kecelakaan saat latihan,” lanjut Chandra.
Namun rupanya meskipun memulai qualifikasi dengan posisi buncit karena kegugupannya dan belum beradaptasi dengan mobil, pada hari balapan jiwa mantan pembalap jalanan ini akhirnya keluar, dan ia menjalaninya dengan tanpa beban dan fun, yang akhirnya mengantarkan dirinya menaiki podium.
Ia mengungkapkan, bahwa dari ikut balap resmi ini akhirnya membuka matanya bahwa ada kegiatan pemacu adrenalin dan dapat menyalurkan hobinya dengan cara yang lebih aman. Oleh karenanya ia juga mengajak pada yang masih melakukan balapan di jalan raya, untuk mencoba turun mengikuti balap resmi di ajang seperti ISSOM ini.
“Banyak hal yang saya dapatkan disini, mulai dari kebersamaan, belajar bagaimana harus konsisten di setiap putarannya, mengatur strategi, mengatur racing line, persiapan mobil hingga persiapan fisik sebelum balapan, hal ini yang tidak didapatkan di jalanan, biasanya kalo di jalan sih gampang, tinggal gas aja, sedangkan disini harus sungguh sungguh latihan jika ingin meraih hasil maksimal,” ungkap pria yang aktif di komunitas M Owners Club Indonesia dan Porsche Club indonesia ini.
Kedepannya ia mengaku akan lebih serius mempersiapkan fisik dirinya dan kendaraan tunggangannya, karena menurutnya dua hal itu yang membuatnya kurang mendapatkan hasil maksimal pada race kemarin. Terkait dengan target, ia menyebutkan bahwa untuk tahun ini dirinya belum menargetkan apa apa
“Dari awal saya bangun mobil balap PIKACHU Project ini memang bukan utk mengejar prestasi melainkan menjalin silaturahmi dengan teman-teman komunitas dan insan otomotif di nusantara, karena balapan resmi bukan hanya bisa menyalurkan hobby dan passion saya, namun bisa banyak belajar dan menambah wawasan, pertemanan serta mengajarkan saya mengatur strategi, memiliki konsistensi serta melatih fokus saya dalam mencapai tujuan,” tutupnya.