gilabalap.com – Putaran ke-6 Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2018 yang berlangsung Minggu (4/11) kemarin menghadirkan kejutan menarik. Salah satunya adalah kehadiran M. Fadli yang turut berkompetisi di dua kelas ISSOM antara lain kelas ETCC 2000 dan STC 2100.
Semua orang mengenal M. Fadli sebagai sosok pembalap motor yang saat ini fokus sebagai atlet cabang balap sepeda pasca kecelakaan yang menghilangkan kaki kirinya tahun 2016 lalu. Meski demikian, pujian dan sanjungan tak henti-hentinya menjurus untuk Fadli karena karakter petarungnya yang tak pernah mengenal keterbatasan.
Belum lama ini, M. Fadli baru saja menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di ajang Asian Para Games 2018. Kali ini, ia mendapatkan kesempatan untuk menjalani debutnya di kejuaraan balap mobil.
“Ditawari om Ferry, awalnya diajak latihan dan lanjut balapan. Saya juga dapat dukungan dari Om Tinton, bu Lola dan Ananda Mikola,” kata M. Fadli kepada redaksi gilabalap.com.
Hasilnya pun mengagumkan, di kelas ETCC 2000 Novice, M. Fadli menempati podium pertama sedangkan di kelas STC 2100 ia meraih juara ke-3.
Banyak cerita berkesan perihal debut M. Fadli di ISSOM. Mulai dari mobil pinjaman hingga helm yang ternyata juga pinjaman dari Ananda Mikola.
“Saya belum punya equipment lengkap untuk balap mobil. Helm kebetulan pinjam dari Nanda. Balapan pertama ini berkesan sekali. Terima kasih kepada Gazpoll dan pihak Sentul,” lanjut M. Fadli.
Lalu apa rahasia M. Fadli bisa begitu cepat beradaptasi? Mobil BMW yang digunakan M Fadli sebenarnya tidak ada ubahan modifikasi apapun, hanya saja pengetahuan M.Fadli tentang seluk beluk Sirkuit Sentul menjadi pembeda.
“Sebenarnya saya banyak belajar dari balapan ini. Karena sebelumnya saya balap motor, saya udah tahu teknik dan mendapatkan grip ban seperti apa. Tapi di balap mobil ini saya benar-benar dari nol, saya hanya tahu racing line sentul, hanya itu, tapi untuk seting suspensi dan lain-lain, serta bagaimana menguasai mobil masih perlu belajar,” bebernya.
Ke depannya, M.Fadli berencana untuk terus tampil reguler di ISSOM. “Kalau memang ada kesempatan mungkin akan terus ikutan. Tapi tetap yang utamany balap sepeda,” tutup M Fadli.