

gilabalap.com – Sean Gelael mengaku kecewa dengan hasil balapan GP2 Belgia yang berlangsung di Sirkuit Spa Francorchamps Sabtu (22/8) dan Minggu (23/8). Sebenarnya catatan waktu Sean di race pertama cukup mengagumkan namun, hal tersebut tidak terulang di race kedua.
Adapun faktor utama yang membuat Sean gagal tampil bersinar di Sirkuit Spa adalah kesalahan strategi dalam pemilihan ban. Padahal di awal balapan Sean sempat bersaing dengan pebalap Red Bull Junior Pierre Gasly, Nathanael Berthon, Nick Yelloly dan Richie Stanaway, yang semua adalah nama-nama yang sudah berpengalaman di GP2.
Pertanda buruk berawal dari insiden kecelakaan pembalap asal Belanda Daniel de Jong yang menabrak dinding pembatas dalam kecepatan tinggi. Kemudian safety car masuk lintasan dan para pembalap termasuk Berthon dan Gustav Malja yang sebelumnya berada di belakang Sean, melakukan pit stop dan mengganti ban bertipe soft dengan hard rubber.
Sayangnya, Sean dan beberapa pebalap lain justru mengambil keputusan untuk memulai balapan dengan ban Pirelli bertipe hard, dan terlalu cepat bagi mereka untuk menggantinya ke tipe lunak karena ban tersebut tidak akan bertahan sampai dengan akhir balapan.
Balapan pun sempat dihentikan karena lintasan harus dibersihkan dari sisa-sisa kecelakaan De Jong. Sean pun akhirnya mengganti ban soft dan mulai menunjukkan peningkatan waktu. Bahkan ia mencatat waktu tercepat ke delapan dalam satu putaran. Namun sayang ia sudah terlambat dan kehilangan kesempatan untuk menusuk kedepan.
Sean menjadi frustrasi setelah pebalap saingannya di awal lomba, Berthon finish di posisi ketujuh, sementara Malja di posisi sepuluh, keduanya mendapatkan poin dan memperlihatkan bahwa mungkin saja Sean akan mendapatkan hasil yang sama apabila melakukan strategi yang berbeda dengan yang dilakukannya.
Di race hari Minggu, Sean dan rekan timnya Julian Leal kembali dihadapkan kondisi mobil yang kurang maksimal. Kedua pembalap Jagonya Ayam with Carlin tersebut gagal mendapatkan kecepatan yang baik.
“Saya kecewa bercampur sedih. Kami mempergunakan ban keras saat memulai pertandingan di hari Sabtu dan strategi tersebut tidak berhasil. Saya melakukan start yang baik dan langsung bertarung memperebutkan posisi enam belas. Pertarungan yang sangat baik, dan walaupun mereka berhasil melewati saya, saya tetap punya kesempatan untuk melewati mereka kembali, dan saat itu semua berjalan dengan baik. Tetapi pada akhirnya saya tidak bisa mendapatkan hasil baik karena tidak beruntung dengan adanya safety car, bendera merah dan strategi kami,” kata Sean Gelael.
“Dalam lomba hari Minggu, kembali saya melakukan start dengan baik dan kembali bertarung memperebutkan posisi kelima belas dan enam belas, tetapi tidak mendapatkan kecepatan yang diharapkan, saya semakin pelan dan semakin pelan. Kami mencoba sesuatu pada mobil, tetapi saya kehilangan grip sehingga semakin tertinggal, tertinggal dan berakhir entah dimana,” lanjutnya.
Lebih jauh pemblap berusia 18 tahun ini tetap mengambil hikmah dari hasil balapan GP2 Spa. “Ini semua kita jadikan sebagai suatu pengalaman dan melihat ke depan untuk menghadapi balapan berikutnya,” beber Sean.
Sementara itu, Sean sendiri dipastikan absen di seri GP2 Monza karena jadwal yang bentrok dengan balapan Formula Renault 3.5 World Series di Silverstone, Inggris tanggal 4-6 September mendatang.