gilabalap.com – Acungan jempol pantas diberikan kepada pembalap dari tim Jakarta Racing, Yulianto Adi. Meski kondisi tubuhnya kurang sehat, namun hal tersebut tidak menghalangi ambisinya untuk tetap balapan dan meraih podium pada lanjutan seri ke-2 ISSOM 2016 yang berlangsung Minggu (3/4) kemarin di Sirkuit Sentul, Bogor.
Tidak tanggung-tanggung, Adi bahkan tetap mampu membawa pulang beberapa trophy dari masing-masing kelas yang ia ikuti. Di kelas Honda Jazz Speed Challenge Rising Star, Adi menyelesaikan balapan di posisi ketiga dibelakang Sendy Setiawan dan Zharfan Rahmadi.
“Hari ini kondisi badan saya tidak sehat. Tekanan darah saya sangat rendah. Dari pagi sudah mau pingsan dan penglihatan kunang-kunang,” ucap Adi singkat.
Tidak cukup disitu, ujian lain juga datang dari mobil All New Jazz andalannya yang ternyata juga kurang sehat. “Ring piston lemah jadi mobil nggak maksimal. Dan kita tidak punya cukup waktu untuk memperbaiki,” sambungnya.
Meski mengaku hampir pingsan usai balapan di OMR Jazz, pria penghobi fotografi ini tetap bersikeras kembali start di kelas lain yaitu kejurnas ITCC. Sadar kalau tubuh dan mobilnya sedang “sakit”, namun ia harus memaksakan diri karena tidak ingin kehilangan poin demi target juara umum.
Dan hasilnya pun luar biasa, entah motivasi darimana Adi sukses menyelesaikan 12 lap balapan ITCC dengan hasil podium untuk beberapa kategori antara lain juara pertama ITCC 1600 max divisi (seeded b), serta juara ke-3 ITCC 1600 max master.
Tidak lama usai melakukan selebrasi podium, juara nasional ITCC tahun 2015 lalu langsung bertolak meninggalkan sirkuit.
Saat ditanya apa rahasia dan motivasinya untuk tetap balapan. Adi menjawab; “Karena anak isteri udah datang dari pagi buat nonton, harus bisa tunjukin ke mereka kalo dengan usaha yang kuat hasilnya bisa maksimal.”
“Tapi kalau di seri 3 nanti harus balap kayak gini lagi, saya nyerah. Udah nggak sanggup lagi deh,” tutup Adi dengan wajah pucat. (adri/gilabalap.com)