gilabalap.com – Pembalap andalan Gilabalap Racing Team, Muhammad Ichsan merupakan satu dari pembalap “indie label” yang bisa dikategorikan sukses di ajang balap nasional Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2016. Bagaimana tidak, di tiga tahun karirnya mencicipi pertarungan sirkuit Ichan sapaan akrab M Ichsan sudah mengantongi dua gelar juara nasional kelas bergengsi Sentul Super Touring Championship tahun 2014 dan tahun 2015.
Di tahun 2016 ini, dengan beragam kendala teknis yang dihadapi sejak awal musim, Ichan tetap mampu mencuri perhatian dengan gaya balapnya yang selalu menghibur dan aksi-aksi overtake memukau di setiap serinya.
Sayangnya pria yang hobby bermain basket ini harus beberapa kali gagal finish akibat faktor teknis. Paling anyar hasil mengecewakan kembali diraih Ichan di seri 5 yang berlangsung Minggu (25/9) kemarin.
Kali ini Ichan gagal finish karena suspensi yang bermasalah. Persiapan yang mepet ala pembalap “indie” masih dinikmati Ichan bersama para mekanik hingga detik-detik balapan. Bahkan untuk seri 5 ini ia tidak sempat melakukan free practice.
“Mepet banget, mobil jadi langsung kualifikasi, jadi nggak sempat free practice,” kata Ichan.
Hasilnya pun ia hanya mampu menempati urutan ke-9 saat start di hari Minggu (25/9). Meski demikian, dengan kondisi mobil yang tidak bisa dimaksimalkan karena keterbatasan waktu, lagi-lagi pria berjuluk “Macan Sentul” ini tetap mencoba menghibur para penonton di Sirkuit.
Memulai lomba dari urutan 9, pembalap yang menggunakan angka 99 ini tetap berusaha untuk “push to the limit”. Ia pun sukses mengovertake 7 pembalap hingga menempati posisi kedua. Sialnya sedikit lagi mengejar ke posisi satu, akibat suspensi yang tidak mendukung membuat Ichan kehilangan kontrol di tikungan S besar Sentul dan menghantam tembok pembatas sirkuit.
“Dari awal sudah kerasa suspensi nggak mendukung. Bahkan di warm up lap saya sempat melintir. Ya saya terlalu memaksa karena udah keasikan overtake banyak lawan jadi lupa batas maksimal mobil,” kata Ichan sambil geleng-geleng karena memikirkan uang jajan “si monster orange” alias Honda Genio andalannya.
Akan tetapi, cerita berlanjut karena kegagalan di seri 5 ini disisi lain justru menjadi berkah tersendiri. Berstatus gagal finish, justru di momen yang sama produk oli asal Jepang, Eneos Oil mengumumkan untuk meneruskan kontrak sang juara bertahan Super Touring hingga musim 2017 mendatang.
Tidak hanya itu, sponsor lain yang saat ini sudah bergabung seperti Skeleton, Engine Wizard, Achilles, Lee Cooper Watches, dan DC Shoes juga tetap memberi kepercayaan kepada Ichan. Kabar lain yang membuat Ichan lupa kalau mobilnya sedang ringsek adalah kehadiran sponsor baru yakni maskapai Citilink.
“Belakangan emang sial mulu dan ada aja kendala. Tapi usai balapan seri 5 ini saya makin semangat. Seri final nanti sepertinya saya harus buktikan kepada para sponsor kalau podium satu tetap milik kita,” beber Ichan.
Ya, kegagalan adalah konsekuensi dari sebuah kompetisi, namun kepercayaan selalu punya alasan. Good job bro, go get them..