

gilabalap.com – Kejuaraan Speed Offroad berlabel Indonesia Xtreme Offroad Racing (IXOR) mengalami beberapa perubahan regulasi di tahun ini. Perubahan tersebut mencakup penyesuain ulang kelas agar lebih kompetitif, hingga perubahan format kejuaraan tim.
Menggapi hal tersebut, offroader nasional Julian Johan menyambut positif perubahan regulasi yang diterapkan. Offroader yang juga merupakan Brand Ambassador GT Radial ini mengaku tertarik dengan aturan baru yang memisahkan mobil 8 Silinder mesin depan (Menjadi kelas G5.3) dengan mobil 8 silinder mesin belakang (Kelas G5.4).
Menurut Jeje, sapaan akrab Julian Johan, dengan dipisahnya 2 jenis mobil tersebut, maka para pembalap dengan mesin 8 silinder di depan, gardan depan solid, serta bertransmisi manual, berkesempatan lebih besar untuk meraih podium.
“Mereka merupakan kawan seperjuangan saya. Bahkan sudah lebih lama konsisten di 8 silinder. Jika tidak dibuatkan kelas tersendiri, komunitasnya cenderung makin redup.” ujar Jeje.
Kendati menjadi angin segar bagi para pembalap 8 Silinder “konvensional”, tapi nyatanya Julian Johan hampir dipastikan tidak dapat ikut dikelas G5.3 tersebut dan harus naik ke kelas G5.4.
Pasalnya, mobil Grand Cherokee yang ia geber memang terasa lebih cocok habitatnya di kelas G5.3, antara lain posisi mesin depan dan masih menggunakan gardan depan solid. Tetapi dengan penggunaan transmisi Automatic, ia terpaksa terlempar di kelas tertinggi G5.4.
“Inginnya bisa bersaing dengan teman-teman sesama solid axle. Tetapi jika memang seperti itu regulasinya, saya menghormati keputusan IMI dan siap fight dikelas manapun,” lanjut Jeje.
Sementara itu, Julian Johan akan kembali turun di IXOR 2017 bersama tim AHSRT GT Radial Prestone. Jelang seri pembuka IXOR 2017 Grand Cherokee andalannya mengalami penyempurnaan pada rasio gigi, sistem pendinginan, serta sistem rem. Jeje yang turun mengandalkan ban GT Radial Savero Komodo juga mengaku optimis di tahun 2017 ini. (ad/gilabalap.com)