gilabalap.com – Kelas kejurnas Indonesia Touring Car Championship (ITCC) 1600 max merupakan salah satu kelas paling bergengsi dan paling sengit dari sekian banyak slot balap yang dilombakan pada kejuaraan Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2018.
Wajar saja, selain dijuluki kelas para raja, kejurnas ITCC semakin panas dengan persaingan dua tim pabrikan tanah air yaitu Toyota Team Indonesia (TTI) dan Honda Racing Indonesia (HRI).
Sejak dua tahun terakhir, dominasi baris depan kejurnas ITCC 1600 max selalu diisi oleh pembalap Toyota (TTI) dan pembalap Honda (HRI).
Namun di musim 2018 ini, kejurnas ITCC 1600 max semakin berwarna dengan eksistensi pembalap dari tim non pabrikan yang beberapa kali menunjukkan potensi mengancam.
Adalah Yulianto Adi Prakoso, pembalap yang tergabung di tim Honda Pekanbaru – jakartaracing.com bisa jadi berbeda klasifikasi dengan para punggawa tim pabrikan macam Alvin Bahar dari tim Honda Racing Indonesia serta Haridarma Manoppo, Alinka, hingga Demas Agil dari Toyota Team Indonesia.
Akan tetapi dari dua seri ISSOM 2018 yang sudah berjalan, pembalap yang akrab disapa Adi ini selalu membuktikan diri kalau dirinya mampu fight diantara para pembalap pabrikan tersebut.
Bahkan di seri 1, akhir Maret lalu, Adi sukses menyudahi balapan ITCC 1600 max di podium ke-3 overall sekaligus mengamankan podium pertama untuk kategori Rising Star.
Berlanjut di seri 2 yang digelar Minggu (29/4) kemarin di Sirkuit Sentul, Adi kembali terlibat persaingan sengit dengan pembalap TTI, Alinka Hardianti tepatnya saat perebutan posisi ke-4 overall. Namun pada akhirnya, Adi harus puas menyudahi race di posisi kelima.
Sekedar informasi, untuk kategori Rising Star, Yulianto Adi dua seri beruntun tak tergeser di podium pertama. Namun ternyata target yang dibebankan sponsor lebih dari itu.
“Kita udah dua kali menang di Rising Star, kalau sesuai target sih belum karena target dari sponsor mintanya 3 besar overall. Cuma ya bertahaplah,” ujar Yulianto Adi kepada redaksi gilabalap.com.
Bukan tanpa alasan, ia mengaku performa mobilnya cukup mendukung untuk fight. Hanya saja ada beberapa poin yang harus ia benahi untuk seri selanjutnya. Benar saja di saat race kemarin, Yulianto Adi sempat menekan Alinka dalam perebutan posisi ke-4 overall.
“Sebetulnya kalau mobil harusnya sih masih bisa fight. Kita kalah di lurus tapi di tikungan sebenarnya masih bisa ngejar. Jadi tinggal riset sedikit lagi biar bisa nyalip 3 besar lah. Tetep berusaha,” sambungnya.
“Pas race saya ada kendala di gear 5 tepatnya di trek lurus, beberapa kali kesulitan masuk ke gear 5. Jadi next nya harus dibenerin,” bebernya.
Yulianto Adi (Honda Pekanbaru – jakartaracing.com)