gilabalap.com – Offroader Julian Johan kembali mengikuti IXSOR seri 4 di Sirkuit Paramount, Serpong Sabtu (7/10) dan Minggu (8/10) kemarin. Di seri 4 ini, Jeje dan tim harus melakukan persiapan ekstra, pasalnya di seri 3 lalu Jeje mengalami kecelakaan fatal.
Akibat kecelakaan yang terjadi pada putaran 3, ia dan tim AHSRT GT Radial Prestone dikejar waktu untuk mengembalikan kondisi mobil menjadi sehat dan utuh dalam waktu 1 bulan. Pekerjaan utama ada pada pembuatan bodi baru, dan reparasi pada bagian kaki kendaraan.
Dengan waktu “Opname” kendaraan yang sangat terbatas, Jeje mengakui masih ada beberapa bagian yang belum sempura seperti rem dan mesin. Meski begitu dengan penyesuain target yang baru, Jeje yakin mobil dapat bersaing.
“Putaran 4 ini target saya adalah mencapai finish di semua SS dengan aman. Jadi saya tidak perlu ngotot, dan semua SS saya lalui dengan sabar. Saya ingin mengembalikan ritme dan confident dulu setelah kecelakaan kemarin,” ujar Jeje.
Terlepas dari belum sempurnanya beberapa aspek di mobil, namun Grand Cherokee yang diberi nama “Superwolf” ini tampil garang dengan desain livery baru.
“Hitung-hitung untuk memberikan penyegaran terhadap Superwolf. Anggap saja ini sebagai lembaran baru agar saya dan Jeje lebih semangat,” cetus Recky Resanto selaku Co Driver Jeje.
Di seri 4 kemarin, Julian Johan berhasil menjalani seluruh SS dengan baik. Dengan perolehan total waktu 14 menit 50,921 detik, diluar dugaan ia masih mampu bertengger di peringkat 9 pada kelas tertinggi FFA 8 Silinder Pro sekaligus menempatkan Superwolf menjadi salah satu finalis Best Overall (Top 20 terbaik).
“Jujur ini adalah salah satu balapan terberat bagi saya. Ternyata kembali 100% setelah kecelakaan fatal tidaklah mudah. Saya harus melawan rasa takut saya. Dan saya merasa kali ini saya menjadi orang lain, yang sedang belajar. Tetapi ini memang proses yang harus saya lalui. Saya tetap bersyukur,” tutup Jeje.
Julian Johan (kiri) bersama co driver Recky Resanto