

gilabalap.com – Torehan sensasional berhasil diraih pembalap asal Surabaya, Rio Bramantio yang memperkuat tim B16 AP Speed. Di seri 1 Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2019, Minggu (7/4) kemarin, Rio yang masih dalam tahap penyembuhan usai operasi ligamen nyatanya tetap tampil all out.
Selain rasa sakit akibat cidera, kendala lain bagi Rio adalah ia sama sekali belum pernah latihan di Sentul sejak seri terakhir ISSOM tahun lalu.
“Saya terakhir ngegas mobil balap ketika ISSOM seri 7 2018 kemarin di BSD dan saya belum sempat latihan sama sekali, saya latihan ketika QTT day. Dan saya akhir Desember kemarin baru menyelesaikan operasi putus ligamen atau dikenal dengan nama PCL (Posterior Cruciate Ligament). Cideranya karena maen basket, jadi selama 2 bulan pasca operasi saya harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Baru sebulan ini bisa jalan sebenarnya,” kata Rio kepada redaksi gilabalap.com.
Tak hanya itu, kondisi cidera yang belum sembuh bahkan membuat kakak dari pembalap Rian Risky ini kesulitan keluar masuk mobil, dan harus dibantu (digotong) oleh mekaniknya.
Di ISSOM 2019, Rio turun di empat kelas berbeda antara lain JSTC kelas 2B (2000cc turbo), SCC Kelas B1 (2000cc Turbo), HBSC Promotion Class, serta Indonesia Retro Race (IRR) kelas Super Retro.
Untuk di kelas JSTC Rio finish pertama di kelasnya, lalu untuk SCC dapat posisi P1 di kelasnya dan peringkat 5 overall. “Karena kelas SCC ini startnya digabung dengan BMW 3000 dan Porsche, jadi saya finish dibelakang mobil itu semua,” lanjut Rio.
Hasil maksimal juga ia dapat di HBSC Promotion dengan menempati podium pertama, sedangkan untuk kelas Retro balapan di seri 1 harus ditunda akibat cuaca buruk di sore hari.
Menanggapi hasil seri 1 ISSOM 2019, Rio Bramantio mengaku sangat puas karena diluar ekspektasinya. “Alhamdulillah diluar ekspetasi semua, karena target saya hanya menyentuh garis finish saja untuk seri ini, apalagi lutut kanan saya pasca operasi belum sembuh total, sampai saat ini pun saya masih rutin menjalani fisioterapi untuk recovery,” bebernya.
Lebih lanjut, hasil positif di seri pembuka awal tahun 2019 membuat Rio Bramantio cukup pede mengejar target tinggi di musim 2019. Ia pun bertekad untuk segera melakukan persiapan seri depan.
“Menghadapi seri berikutnya, persiapan tentunya akan membenahi beberapa kendala yang muncul di seri ini dan saya akan menyempatkan waktu untuk berlatih tentunya, agar bisa lebih kompetitif. Target tahun ini ingin mempertahankan juara JSTC di kelas 2B, merebut juara umum SCC B1 dan mempertahankan 3 Besar di HBSC Promotion Class dan ingin masuk 3 besar di IRR kelas super retro,” tutup Rio.
Rio Bramantio (tengah) raih hasil maksimal meski cidera