gilabalap.com – Lebih dikenal sebagai pembalap drifting atau drifter, Emanuelle Adwitya Amandio juga terbilang aktif di cabang balapan lain. Tercatat tahun 2015 lalu Dio sempat menjajal kompetisi di cabang Speed Offroad dan reguler tampil di event balap touring Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) bersama tim ABM Motorsport.
Balapan memang bukan hal baru bagi Dio karena pemuda 25 tahun ini sudah mencicipi dunia motorsport sejak belia. Sebagai drifter terbaik Indonesia saat ini, Dio ternyata punya cerita unik soal eksistensinya di ajang balap touring ISSOM.
Bagi Dio menguasai teknik dan skill drifting merupakan kelebihan yang ia punya dan belum tentu dimiliki oleh pembalap lain yang berkompetisi di Sentul. Namun siapa yang sangka, kebiasaan Dio “ngepot” di tikungan S Sentul kerap membuat para kompetitor merasa tidak nyaman yang berimbas banyaknya protes yang datang kepadanya.
“Saya sering di sidang. Hampir setiap kelar balapan saya dipanggil ke tower dan disidang. Penyebabnya karena saya ngeluarin asap mengganggu pandangan pembalap di belakang dan dianggap membahayakan lawan,” papar Dio.
Namun ia menambahkan bahwa aksi drifting saat balapan di sirkuit sebenarnya bukanlah hal yang ia lakukan dengan sengaja. Melainkan dikarenakan problem teknis pada mobil seperti rem blong sehingga ia harus menyiasati kemungkinan yang akan terjadi.
“Terkadang beberapa problem sering terjadi seperti rem mobil bermasalah. Yang pasti saya akan berusaha agar mobil tidak spin, dan itu selalu saya jelaskan pada steward,” sambung Dio.
Tidak hanya sampai disitu, di cabang drifting, seorang drifter memang diharuskan untuk menempel lawan sedekat mungkin sehingga wajar saja jika Amandio terlihat cukup agresif saat menempel lawan di trek sirkuit dan itu juga menjadi kebiasaannya.
Dio menjelaskan banyak kompetitor yang keberatan dan bahkan menegurnya baik secara langsung maupun lewat laporan ke steward. “Dan lagi-lagi saya kembali di sidang. Saya cuma jawab: Namanya juga balapan,” papar Dio.
Lebih jauh Dio menegaskan bahwa selama ia tidak merugikan dan membahayakan pembalap lain maka ia akan tetap balapan sesuai dengan intuisi dan kemampuan terbaiknya sebagai pembalap. (adri/gilabalap.com)