gilabalap.com – Drifter asal Indonesia, Adwitya Amandio gagal mencapai target di ajang D1GP Asia Pacific Prim Ring Russia yang berlangsung Minggu (25/9) di Vladivostok, Rusia. Kali ini Dio hanya mampu finish di 9 besar.
Berhadapan dengan drifter tuan rumah, Vitaly, wakil Rusia itu melakukan hard brake sehingga kendaaraan Nissan S15 yang dikendarai Amandio menabrak bagian belakang mobil Vitaly. Selain Melakukan Hard brake, angle mobil di zona transisi pun tidak besar sedangkan Amandio datang dengan transisi slapping kendaraan yang sangat besar sesuai dengan kemauan juri.
“Ada yang tidak sesuai pada saat briefing dan pelaksanaan di tempat. Seharusnya leader harus memiliki angle yang besar dan speed yang kencang supaya tidak mengganggu chaser,” jelas Amandio.
Tidak hanya itu, pada Run pertama juga terjadi suatu kejanggalan dalam penilaian dimana Amandio di depan jauh meninggalkan Vitaly, lalu drifter tuan rumah itu melakukan half spin. Namun scoring juri justru draw 10:10.
Menurut Amandio seharusnya kesalahan Vitaly harusnya berimbas pada pengurangan poin. “Seharusnya suatu kesalahaan dalam drifting mengurangkan point saat battle,” kata Amandio.
Protes pun akhirnya diajukan sebagai masukan terhadap penyelenggara D1GP, karena hal ini bukan terjadi pada Amandio saja. Beberapa drifter lain pun mengalami hal yang serupa.
“Debat cukup lama. Jadi banyak yang di bingungkan antara di sektor mana drifter harus sedekat mungkin. Saya sendiri bingung, sebab di run1 saya draw point dengan lawanya yang gak dekat dan dia ada koreksi,” ungkap Amandio.
Baca juga: Kualifikasi D1GP Russia, Amandio Tembus 3 Besar
Kecewa, jelas saja mengingat di sesi kualifikasi Dio bahkan berhasil menembus 3 besar di bawah Daigo Saito dan Kawabata. Namun apa daya, di babak tandem battle justru banyak hal yang ternyata diluar dugaan.