

gilabalap.com – Jorge Lorenzo mengatakan dirinya tidak puas dengan penalti yang diterima Iannone pasca insiden tabarakan yang terjadi di race GP Catalunya beberapa waktu lalu. Bahkan menurut Lorenzo sistem penalti di MotoGP harus dirubah.
Rider Ducati Andrea Iannone terbukti bersalah pada insiden crash dengan Lorenzo di Catalunya. Iannone pun mendapat hukuman penalti start dari grid terakhir di race berikutnya GP Assen yang akan berlangsung 26 Juni mendatang. (Baca: Lorenzo Berharap Sangsi Tegas untuk Iannone)
Hukuman ini adalah yang kedua kalinya bagi Iannone, sebelunmnya rider asal Italia tersebut juga dikenai penalti setelah menabrak rekan setim Andrea Dovizioso di Sirkuit Termas de Rio Hondo.
Meski demikian, Lorenzo menilai hukuman tersebut tidaklah cukup untuk memberi efek jera. Lalu hukuman seperti apa yang diinginkan Lorenzo?
Dilansir dari Crash, Lorenzo mengatakan ia menginginkan hukuman yang jauh lebih berat. “Bagi saya saat ini aturannya tidak cukup bagus,” kata Lorenzo.
“Di tahun 2003, John Hopkins melakukan kesalahan di Motegi dan absen di satu race. Saya melakukan dua kesalahan di 2005 (di kelas 250c) dan melewatkan satu race.”
“Di sepakbola, jika anda melakukan tackling keras, hukumannya kartu merah dan minimal absen di satu pertandingan. Di sini (MotoGP), kami mempertaruhkan nyawa dan saya bisa saja menderita patah tulang. Jika anda tidak mendapat sangsi berat maka anda tidak akan berubah,” beber Lorenzo.
Bukan tanpa alasan, Lorenzo menambahkan saat ia memulai karir balapnya ia merupakan rider yang kurang perhitungan.
“Saat saya di usia 17-18 tahun jika saya tidak dapat sangsi saya tidak akan berubah. Saya akan melakukan hal yang sama. Saya tidak yakin apakah ini cukup bagi Andrea agar ia berubah.”
“Dia (Ianone) jelas melakukan kesalahan, dan jika anda fight bersama rider lain dengan cara seperti itu, cepat atau lambat sesuatu akan terjadi,” ungkap Lorenzo memberi warning. (adri/gilabalap.com)