gilabalap.com – Hasil positif yang diraih pembalap Indonesia Sean Gelael di Silverstone menjadi acuan bagi kru mekanik dan tim engineer untuk mendapatkan setingan terbaik dalam lanjutan Formula Renault 3.5 World Series yang akan berlangsung akhir pekan ini di Nurburgring.
Race engineer dari Tim Jagonya Ayam with Carlin, Marcus Koch menjelaskan part yang ada di mobil Sean seperti sasis Dallara sebenarnya cukup kompetitif untuk membawa Sean bersaing dengan kompetitor lainnya.
“Kurang lebih sama seperti mobil formula, dimana anda diberikan sebuah paket dan anda harus bekerja untuk menset-upnya. Ada kemungkinan yang tidak terbatas yang bisa anda lakukan pada cambers (sudut roda pada permukaan lintasan), casters (jarak perpindahan sudut sumbu vertikal suspensi roda mobil), springs (pegas) dan dampers (peredam). Mobil ini memiliki paket aerodinamis yang sangat baik, memiliki gaya downforce yang besar tetapi juga memiliki banyak tantangan untuk membuatnya bekerja seefisien mungkin,” ujar Koch yang juga memulai karir sebagai pembalap di tahun 80-an.
Koch menambahkan memaksimalkan downforce dengan setingan sayap mobil dapat mengurangi aerodinamika sebuah kendaraan dan membuat mobil sedikit lambat di lintasan lurus.
“Membuat mobil lambat di tikungan dan memiliki efisiensi areodinamis di lintasan lurus merupakan dua hal yang bertentangan. Jadi anda tidak bisa hanya terpaku pada downforce. Bagaimana kerja suspensi dan ketinggian kendaraan juga sangat penting,” lanjut Koch.
Tidak hanya itu, Koch juga menjelaskan hal lain yang perlu diingat adalah sesi kualifikasi dan balapan adalah dua disiplin yang berbeda secara engineering. “Anda membutuhkan ban anda berfungsi maksimal dengan cepat di sesi kualifikasi untuk mendapatkan hasil yang baik.”
“Juga drag-reduction system (DRS, dimana si pebalap menekan tombol untuk merubah setingan sayap belakang untuk meningkatkan kecepatan) beroperasi penuh selama sesi kualifikasi sehingga mobil diseting untuk bisa melakukan itu. Saat balapan, seorang pembalap hanya diperkenankan mempergunakan DRS sebanyak delapan kali, jadi kami harus mensetting kendaraan untuk memperoleh aerodinamika penuh, tapi juga harus memperhatikan ban,” paparnya.