

gilabalap.com – Alinka Hardianti sukses mencatat sejarah sebagai drifter wanita pertama yang berhasil meraih juara pertama di kejuaraan nasional drifting kelas pro. Ya, di seri 1 kejurnas drift 2018 yang berlangsung Minggu (6/5) kemarin di Lanud Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Alinka mematahkan prediksi banyak orang dengan melaju ke final plus mengalahkan “Raja Drifting” Indonesia, yakni juara bertahan Emmanuele Adwitya Amandio di partai puncak (final battle).
Sontak, keberhasilan Alinka menjuarai seri pertama kejurnas drift ini semakin membuktikan julukan “the Drift Queen” yang selama ini melekat. Selain itu, pencapaian ini juga membuat Alinka menjadi satu-satunya wanita di Indonesia yang mampu menumbangkan para peserta pria di semua cabang balap, termasuk Slalom, Speed Offroad, dan balap touring.
Bicara soal kemenangan Alinka atas Amandio, kepada redaksi gilabalap.com, pembalap cantik yang doyan traveling ini blak-blakan soal rahasia kemenangannya.
Sebenarnya Alinka mengaku masih tak percaya bisa mengalahkan Amandio, apalagi ia tahu level Amandio sebagai drifter internasional dan salah satu yang terbaik di Asia.
Meski begitu, dari cerita Alinka, sepertinya podium pertama seri pembuka kejurnas drift 2018 ini memang layak menjadi miliknya. Mau tau rahasia kemenangan Alinka akhir pekan kemarin?
1. Alinka sudah berkali-kali latihan tandem dengan Amandio
Sejak hari Sabtu (5/5), Alinka sudah berkali-kali latihan tandem dengan Amandio. Secara tidak langsung, dari banyak kesempatan tersebut, sedikit banyak Alinka juga sudah belajar dan beradaptasi dengan gaya serta performa Amandio.
“Dari hari sabtu gue udah latihan tandem berkali-kali sama Dio dan gue selalu ngerasa kalah, karena ketinggalan ditambah lagi mobil gue koplingnya masih belum maksimal. Tapi di setiap sesi gue selalu mencoba memperbaiki kesalahan dan gue terus melakukan evaluasi.”
2. Input dari rekan setim Akbar Rais
Ini juga tidak kalah menentukan. Akbar Rais, rekan setim Alinka yang juga lebih senior tidak henti-hentinya memberi masukan serta tips dan trik jitu kepada Alinka. Hal ini diakui Alinka menambah kepercayaan dirinya.
“Sebenarnya yang menang itu bukan gue doank. Tapi ada Akbar dan tim. Akbar yang banyak ngasih arahan. Sebelum race pun dia selalu ngasih masukan, tips serta trik. Gue harus ini, harus itu, dan semua ilmu yang dia kasih benar-benar membantu. Jadi ini semua hasil kerjasama tim. Begitupun saat final pas ketemu Amandio. Lagi-lagi Akbar yang tahu karakter lawan karena jujur gue terlalu polos untuk membaca karakter orang. Misalnya kalau lawan si A gue harus begini, kalau lawan si B harus begini. Gue terlalu polos untuk itu dan semuanya akbar yang ngasih input hingga akhirnya gue juara.”
3. Doa mekanik yang teraniaya
Dibalik keberhasilan Alinka dan tim, ternyata ada salah satu mekanik yang banting tulang, pontang panting, nggak tidur dan sedikit makan demi memaksimalkan performa “Alkaline”, panggilan mobil drifting milik Alinka. Mugkin saja kerja keras dan doa abang mekanik yang teraniaya ini bisa jadi faktor penentu kemenangan Alinka.
“Kemarin kita ada drama juga, mekanik kita dari HGMP yang kita kirim belajar ke Malaysia dia pindah ke tim lain. Tadinya ada dua orang mekanik yang ngerti mobil dan satu keluar jadi benar-benar hanya ada satu pahlawan mekanik namanya Dadang. Dia sampai nggak tidur benerin kopling mobil gue. Kondisi mobil sendiri sih sebenarnya lagi nggak maksimal. Terakhir kopling rusak dan harus diganti baru, sampai tim iseng bikin hashtag kopling untuk Alkaline dan bikin donasi untuk beli kopling. Itu pun belum dapat juga karena barangnya masih di Malaysia. Akhirnya kita pakai spare part yang ada dulu. Dadang akhirnya bikinin adaptor dan bisa kepasang, jadi ini kayak kopling yang mau abis gitu tinggal diujung doank. Kendalanya disitu.”
4. Sudah rejeki Alinka
Kemenangan ini mungkin saja sudah menjadi rejekinya Alinka. Pasalnya, Alinka benar-benar last minute untuk memutuskan tampil di kejurnas drifting karena Alinka memang lebih fokus di cabang lain karena terikat kontrak dengan tim balap pabrikan. Sehingga ia pun hanya berniat mengikuti event-event drifting yang sifatnya entertain alias bukan kompetisi dan itupun jika jadwal nggak bentrok. Bahkan ia sempat ingin absen karena tahu kondisi mepet.
“Tahun ini nggak ada planning buat ikut kejurnas drifting tapi di seri 1 ini last minute gue yang minta. Iseng aja gue mutusin untuk ikut itu di hari Kamis. Awalnya kan dari jauh-jauh hari gue udah deal sama Intersport untuk jadi coach di drift academy dan jadwalnya tanggal 5 Mei juga. Bingung kan. Tapi karena udah janji ya gue komit begitupun dengan tim HGMP udah nggak ada omongan kalau gue ikut kejurnas drift. Akhirnya hari Kamis ada kabar Intersport Drift Academy ini dimajuin hari Jumat. Kamis gue baru sadar, berarti Sabtu gue nganggur dong. Akhirnya gue langsung nanya Akbar apakah memungkinkan untuk ikut kejurnas drift, karena udah mepet banget kan. Kalau bisa ikut syukur, kalau nggak ya sudah. Ternyata bisa dan diapprove sama Om Dede (Team Owner). Akhirnya detik-detik terakhir prepare dan ikutan deh.”
Demikian cerita blak-blakan Alinka soal weekend yang tak terlupakan di Lanud Pondok Cabe, Tangerang Selatan, akhir pekan kemarin. Sekali lagi congratulation buat Alinka..